Dec 26, 2011

The Heroes from Nyuh Kuning

Ni Wayan Artini, 28 tahun, masih terlihat lelah. Tetapi senyumnya terus mengembang saat menunggui bayi merahnya yang baru lahir di Minggu pagi (18/12). Sebagai buruh pengrajin souvenir, ia pun tak perlu khawatir dengan pembayaran biaya persalinan. “Disini semua gratis,” ujar warga Desa Taro, 5 kilometer dari Ubud.

Yang lebih membahagiakan, istri dari Komang Diastra itu merasa diperlakukan seperti sebuah keluarga. Dokter dan bidan selalu menyapa ramah dan memberi semangat. Mereka telaten untuk berusaha agar ia melahirkan secara alami dan tidak buru-buru menganjurkan agar menjalani operasi cesar.



Di Klinik sederhana “Bumi Sehat” yang berada di Banjar Nyuh Kuning, Ubud itu , Artini sempat bertemu dengan Robin Lim yang dikenalinya sebagai pemilik klinik. Robin sempat menyapanya untuk memberikan ucapan selamat dan memberi ciuman khusus pada bayinya. Tapi ia tak tahu bahwa Robin adalah wanita yang kini tenar karena dinyatakan sebagai CNN Heroes 2011.

Penampilan Robin memang nyaris tak berubah. Rambut panjang yang dibiarkan terurai dengan wajah tanpa make up sama sekali. Penyuka warna-warna lembut ini kelihatan seperti ibu rumah tangga biasa. Yang kelihatan membedakan adalah kelincahannya saat melayani para pasien di kliniknya.

Perempuan kelahiran Arizona, USA, 24 November 1956 itu sudah tinggal di Bali hampir selama 20 tahun terakhir. Mengawali pekerjaannya sebagai bidan door to door untuk melayani warga yang membutuhkan, akhirnya ia bisa mendirikan sebuah klinik sederhana. Klinik yang sepintas hanya seperti rumah biasa itu kini menjadi pusat pelayanan kesehatan bagi warga di sekitar Ubud.

Berikut adalah wawancara dengan Robin


T : Kapan CNN menghubungi anda untuk memberitahu masuknya anda ke Top Ten Heroes?

J : Mungkin sekitar akhir bulan September lalu. Tapi sebelumnya mereka telah menominasikan 28 orang dan sebelumnya mereka sudah kesini untuk membuat film pendek mengenai saya pada bulan Maret. Filmnya bisa di webisite CNN . Saya ingat karena saat itu dari Kick Andy juga membuat film semacam itu untuk pencalonan saya di Kick andy 7 heroes tahun ini. Tapi kaget juga bisa masuk ke 10 besar.

T : Setelah dinyatakan menang bagaimana perasaan ibu?

J : Sewaktu datang ke acara itu, saya tidak terlalu optimis karena calon lain kebanyakan dari Amerika dan akses internet disana khan lebih bagus dibanding disini. Tapi ternyata saya menang dan selisihnya dengan calon di bawah saya sangat besar. Ini menurut saya karena kekuatan media yang meliput lebih besar dibanding calon-calon lain. Juga ada kampanye lewat facebook dan cara-cara lain. Saya berterima kasih untuk itu. Tapi yang lebih penting adalah bagaimana meningkatkan perhatian tehadap ibu yang melahirkan dan anak-anak. Karena merekalah yang menentukan masa depan dunia ini.



T: Lalu hadiahnya untuk apa?

J : Klinik Bumi Sehat akan kita kembangkan. Klinik itu kontraknya tinggal 4 tahun lagi dan kita sudah punya tanah untuk membuat klinik baru yang lebih luas sehingga makin banyak orang yang bisa dibantu. Kalau menang hadiahnya 250 ribu US Dolar, itu cukup untuk bangun.

T: Kenapa anda tertarik menekuni masalah ini?

J : 20 tahun lalu lalu adik saya meninggal ketika melahirkan. Dia mengidap darah tinggi dan dokter tidak memberi tahu resikonya. Kemudian ada sahabat saya yang meninggal juga saat melahirkan. Itu di Amerika Serikat dan membuat saya bertanya-tanya, mengapa orang kurang memperhatikan keselamatan ibu yang melahirkan.

Masalah ini juga kurang terskspose di media. Saat ini setiap harinya ada 981 perempuan di dunia meninggal di dunia karena komplikasi saat melahirkan. Kalau ada 2 pesawat boeing yang jatuh tiap hari dan 832 orang mati, tentu akan jaid berita besar dan perusahaan akan bangkrut. Tapi terhadap data ibu yang meninggal itu orang kurang peduli.

Kita juga berusaha mengembangankan metode persalinan yang mengurangi traum pada bayi. Sebab trauma itulah yang menyebabkan masalah psikologis sampai di besar nanti.



T: Bagaimana bisa memilih Bali?

J : Pertamanya ke Bali karena hanya ingin melihat saja karena Bali terkenal sebagai daerah yang indah. Lalu kami tinggal disini selama 2-3 bulan sampai saya sempat melahirkan disini.

Sejak itu makin sering tinggal di Bali dan akhirnya memutuskan untuk hidup disini. Kemudian banyak orang kampung yang meminta bantuan ketika ada yang melahirkan karena mereka tahu saya melahirkan sendiri di rumah. Jadi mereka menganggap saya pasti seorang bidan. Saat itu, Ubud masih seperti kampung dan jalan-jalan masih dari tanah, jadi susah untuk dapat bidan atau dokter.

Saya sendiri sebenarnya sudah bidan karena pendidikan tapi belum mendapat ijin. Akhirnya saya menjadi pembantu bidan dari mereka yang sudah mendapat ijin disini. Kemana-mana naik motor untuk menolong orang dan itu membuat saya merasa bahagia.



Saya juga merasa mendapat kekuatan untuk menjadi bidana karena mewarisi keahlian neneknya Vicenta Munar Lim, Vicenta seorang dukun beranak di wilayah pegunungan Baguio, Luzon, di kepulauan Filipina. Ketika anak kelima saya lahir di Nyuh Kuning , Ubud, saya bermimpi menerima hadiah seorang bayi dengan baju kuning yang cantik dari sang nenek. Hadiah itu saya anggap sebagai pesan untuk melanjutkan misinya.





T : Kapan membangun Yayasan Bumi Sehat?

J : Mulai tahun 1992 sudah mulai membuat rencana. Tapi klinik baru bisa dibuka sejak 8 tahun lalu. Disini ibu melahirkan bisa mendapatkan pelayanan secara gratis. Kita inginnya menolong semua ibu melahirkan yang bisa ditolong disini. Tapi kalau tidak memungkinkan , kita sediakan ambulans untuk dibawa ke rumah sakit.

Yang lebih penting, klinik ini juga bisa menjadi model bagi yang ingin mengembangkan. Ini sudah terjadi karena ada ibu-ibu yang melahirkan disini , sekarang membuka klinik di Denpasar dan juga ada yang di Ambon. Ada juga bidan dari Laos yang selama 1 bulan tinggal disini lalu pulang dan membuka di negaranya.

Ada buku-buku yang telah diterbitkan tentang ibu melahirkan, kita cetak dan sebarkan gratis..bisa juga lihat wesbite

T: Selain ibu melahirkan, apa saja layanan lainnya?

J : Kita punya ambulans gratis, kalau kondisi darurat langsung bisa bantu, bukan hanya ibu melahirkan tapi juga kecelakaan bahkan korban tawuran. Kalau disini perawat, dokter semua gratis. Bidan jaga 24 jam. Ada Klinik spesialis untuk anak setiap hari Senin juga gratis, Posyandu untuk area disini. Kami juga ada program pendidikan lingkungan di Nyuh Kuning sehingga desa ini jadi juara desa paling bersih di Bali. Ada juga les bahasa Inggris dan computer gratis. Kita juga bantu bea siswa untuk anak-anak yang mau jadi bidan. Sebab sekolah bidan disini mahal, lebih mahal dari di Belanda.

T : Kabarnya juga menjadi tempat belajar bagi calon bidan?

J : Disini ada mahasiswa setiap bulan 2-3 kali kunjungan bisa 50 orang per kunjungan. Yang kita ajarkan adalah bagaimana melayani dengan r cinta. Jadi mereka harus tinggal 1 hari disini, bicara dengan ibu-ibu, melihat bayi. Mereka kita ajarkan mencatat detail 200 orang melahirkan yang dibantu dan anaknya, siapa tahu yang mereka bantu adalah anak yang nanti jaid presiden Indonesia. Sekarang banyak bidan yang kurang peduli, nama ibu dan anak yang ditolong , padahal nanti cucunya akan tahu bahwa neneknya mungkin membantu melahirkan orang besar.

T : Untuk anak yang baru lahir, apa kampanye anda?

J : Kita punya program 100 persen ASI menyusui. Karena manfaatnya sangat banyak bagi anak dan ibunya. Karena itu kita menolak bantuan dan hadiah dari perusahaan susu formula. Mereka sering promosi dengan memberi sepeda motor, TV , kompor gas kepada bidan. Tapi bidan disini dilarang menerima itu.

T : Nama bumi sehat sendiri apa alasannya?

J : Bumi itu seperti ibu pertiwi. Kita ingin bayi yang lahir disini nanti menjaga ibu pertiwi. Makanya dia harus diperlakukan dengan benar dan penuh dengan cinta. Kuncinya jangan sampai terjadi trauma saat melahirkan karena bayi sebenarnya sangat sensitive. Kalau dia trauma, sulit untuk disembuhkan dan dia akan mengalamai masalah dengan kepercyaaan dirinya. Mereka akan merasa tidak aman dan tidak percaya akan hal-hal yang baik.

Untuk menandai anak trauma atau tidak bisa dilihat dari perilakuknya. Anak yang tidka trauma biasanya lebih aktif dan percaya diri seringkali orang melihat dia agak nakal. Ada guru di Ubud yang sudah menandai, anak yang lahir di klinik Bumi sehat biasanya seperti itu

T : Kira-kira sudah berapa bayi yang ditolong?

J : Pasti sudah banyak sekali. Tahun ini saja sudah 400 tahun. Mungkin sekitar 4.000 bai sudha lahir disini. Padahal kita sudah punya klinik sekitar 8 tahun. Kalau kliniknya sudah 113 ribu orang dilayani.

T : Selain di Ubud mengapa membuka di Aceh?

J : Setelah tsunami, kami berpikir, bagaimana pertolongan pada ibu dan anak-anak disana khususnya saat melahirkan. Makanya kami mendirikan klinik disana dengan bantuan South East Asia Rotary. Ternyata memang benar kondisinya sangat menyedihkan.

Sekarang juga masih begitu, meskipun banyak yang mempertanyakan karena dianggap situasi sudah normal. Tapi untuk daerah pendalaman sebenarnya masih sangat sulit karena untuk menolong kelahiran itu mesti datang ke lokasi tidak bisa jarak jauh. Karena itu kami juga berjaringan dengan dukun beranak disana dengan memberikan mereka hp dan vouchernya. Jadi kalau ada kejadian bisa langsung kontak.

T : Darimana dana untuk kegiatan ini?

J : Saya sering melakukan penggalian dana dengan acara-acara amal. Juga ada kampanye di internet. Sampai-sampai ada donatur yang anonim tiap bulan memberi sumbangan dan pihak bank tidak mau memberitahu identitasnya. Kalau ada keluarga yang kami tolong kemudian memberi bantuan juga kami terima.





T : Apa pengalaman menarik selama jadi bidan?

J : Sebelas tahun lalu ketika sedang menggalang dana di Iowa, Amerika Serikat, pada malam yang bersalju, tiba-tiba saya mendapat panggilan untuk menolong seorang ibu melahirkan. Ibu itu terjebak di rumahnya dan tak bisa ke Rumah Sakit karena jalan-jalan sedang ditutup.



Yang menelpon adalah dari kantor polisi yang menemukan iklan penggalangan dana di Koran dan melihat alamat tempat tinggalnya berdekatan dengan ibu tersebut. Sekarang, setiap bulan keluarga itu memberi sumbangan ke kllinik Rp 1 juta.

T : Apa pengalaman yang paling berkesan?

J : Ketika ibu saya dari Filipinadatang ke Bali, dia dengan sukarela menjadi house keeping di klinik Bumi Sehat . Ini sebenarnya membuat saya merasa agak malu tetapi dia bersikeras mau berbuat sesuatu.

Tetapi disitulah sang ibu mengaku mendapat pelajaran penting ketika suatu hari ada 3 orang ibu yang melahirkan bersama-sama. Sebab ketiganya berasal dari 3 agama yang berbeda, yakni Islam, Hindu dan Kristen. Ibu saya terharu karena mereka kemudian saling mendoakan dan membuat pesta bersama-sama. Mereka pun berjanji setiap tahun akan membuat pesta ulang tahun bersama untuk anak-anaknya. ROFIQI HASAN

No comments: