Negara
sampai saat ini dinilai belum berkomitmen membantu rehabilitasi korban
narkoba. Hal itu terbukti dengan minimnya fasilitas rehab dibandingkan
jumlah korban yang terus meningkat.
Aktivis Ikatan Korban Narkoba
(IKON) Bali Made Adi Mantara menyatakan, satu-satunya fasilitas rehab
yang cukup lengkap dan dibangun pemerintah hanyalah yang ada di Lido , Bogor
milik Badan Narkotika Nasional (BNN) . “Kapasitasnya bagi 3.000 orang
dan gratis tapi korban dari daerah-daerah tak bisa menikmati karena tak
punya biaya jalan kesana,“ ujarnya, Rabu (16/2) dalam seminar “Urgensi Rehabilitasi Korban Narkoba“ di Denpasar.
Pada
tahun 2010, Bali malah hanya mengirim 4 orang saja dari 10 jatah yang
diberikan. Padahal jumlah pecandu narkoba diperkirakan mencapai 5.000
orang. Adapun di daerah-daerah, fasilitas rehab cenderung berkurang dan
anggaran pemerintah terus dipangkas.
Di Bali misalnya, satu-satunya fasilitas di Rumah Sakit Jiwa Bangli
sudah ditutup sejak 2008. Padahal untuk rehab di swasta, minimal
dibutuhkan biaya hingga Rp 3 juta belum termasuk detoksifikasi
(penghilangan racun dari tubuh). Sementara, itu sejak 2009, rehab yang
dikelolaoleh kalangan Lembaga Swadaya Masyarakat sudah tidak didukung
oleh dana dari pihak donatur asing.
Menurut Mantara, situasi itu
bisa berbahaya bagi program penanggulangan narkoba karena salah-satu
strategi dasar yakni mengurangi Demand (permintaan) tidak berjalan.
“Dari
segi kemanusiaan juga kurang adil, karena setiap pecandu sebenarnya
pasti ingin sembuh,“ ujarnya. Langkah yang mengandalkan hukuman penjara,
tegas dia, sama-sekali tidak effektif untuk menyembuhkan mereka.
Menanggapi
masalah itu, Anggota Komisi IV DPRD Bali Cok Raka Kertiyasa menyebut,
DPRD Bali telah memasukkan usulan untuk memberikan dana rehab bagi
pecandu narkoba. “ Sudah masuk ke Panitia Anggaran dan kita perjuangkan
di APBD Perubahan karena APBD untuk tahun ini sudah diputus pada awal
tahun,”ujarnya. APBD perubahan akan diputuskan pada bulan Juni 2011.
Dia
mendukung tuntutan adanya dana rehab dari pemerintah karena menyadari
beratnya beban yang harus ditanggung para pecandu untuk menyembuhkan
dirinya. Namun dia menekankan, kesembuhan mereka hanya bisa terjadi bila
terdapat niat yang sangat kuat. Pihak-pihak lain, tegas dia, hanya
bersifat membantu memberikan dorongan dan fasilitas.
No comments:
Post a Comment