Feb 17, 2011

HOT@Art : UPETI UNTUK MACAN ASIA

madebayak.wordpress.com
by
Made Muliana bayak
 
Curatorial
No curator
Writer
Herry Sutresna
 
Music Performance
Jrx S.I.D solo akustik, Two Ice Queen, Geekssmile
And Dj Marlowe (Deeper Shades of Wax)
  video experimental  by Ridwan Rudianto
  Opening on 
Saturday, Feb 19' 2011 @ 7pm
   at
    Serambi Art Antida
Jl. Waribang no 32 Denpasar-Bali
 



UPETI UNTUK MACAN ASIA
oleh Herry Sutresna

Macan Asia adalah mitos. Tepatnya mitos yang diusung dari narasumber para penggagas imperialisme modern atau dalam bahasa lainnya Globalisasi (Kapitalisme). Untuk masuk lebih dalam ke wilayah ‘imperialisme’ atau penjajahan, ilustrasi pertama akan menggambarkan sebuah kondisi prasyarat dari ‘penjajahan’ itu sendiri, mengenai arti penting negeri jajahan dan cara menguras kekayaan dari negeri itu, sesuatu yang dilukiskan sebagai berikut, Jajahan-jajahan menjamin pasar untuk manufaktur-manufaktur yang sedang bertunas, dan melalui monopoli pasaran, menjamin akumulasi yang terus meningkat. Harta kekayaan yang dirampas di luar Eropa dengan jalan perampokan terang-terangan, perbudakan, dan pembunuhan, mengalir kembali ke Ibu-negeri dan di sana dirobah menjadi kapital".
Macan Asia adalah mitos. Mitos yang mempijakkan diri pada kekuatan modal, kapital yang berupa uang, atau selembar kertas-kertas ‘berharga’. Sistem mata uang seperti ini yang mengendalikan dunia selama berabad-abad. Tak ada salahnya meminjam teori konspirasi ala iluminati, dimana sistem mata uang dibuat untuk mensiasati kebutuhan barat akan kapital dimana mereka miskin emas atau sumber daya alam dan digantikan dengan mata uang. Fokus ilustrasi ini adalah bagaimana kapital berkuasa dengan uang sebagai garda depannya.
Macan Asia adalah bagian dari Mitos Globalisasi yang mampu memaksa liberalisasi berbagai sektor yang dulunya non-komersial menjadi komoditas dalam pasar yang baru. Ini mungkin klise namun penting. Komodifikasi kehidupan sehari-hari dalam berbagai sektornya bisa ditelisik lebih lanjut, mana yang paling ironis dikooptasi, misalnya pendidikan, sumber daya alam seperti air dsb. Bisa masuk ke hal yang lebih detail misalnya tuntutan longgranya kontrol negara dan tuntutan untuk berkompetisi dan tekanan institusi global, seperti IMF dan World Bank, mau atau tidak, membuat dunia politik dan pembuat kebijakan harus berkompromi untuk melakukan perubahan. Lahirnya UUD 1945 yang telah diamandemen, UU Sisdiknas, dan PP 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP) setidaknya telah membawa perubahan paradigma pendidikan dari corak sentralistis menjadi desentralistis yang tidak berpihak, memudahkan korporasi masuk dan mengontrol. Atau bisa juga kooptasi di kebudayaan, bahwa proses globalisasi akan membuat dunia seragam. Proses globalisasi akan menghapus identitas dan jati diri. Kebudayaan lokal dan etnis akan ditelan oleh kekuatan budaya besar atau kekuatan budaya global.
Pameran ini bisa dibilang lauching album geekssmile dengan format yang berbeda dari lauching sebelumnya, karena diisi dengan pameran lukisan masih sangat erat kaitannya dengan album tersebut, saya dari awal konsep album ini digarap sudah mempunyai gagasan untuk membuat visualisasi dari setiap lagu berupa bentuk lukisan dan akhirnya dengan pertimbangan dari kawan2 di geekssmile dan Heri sutresna dari bandung (recana awal untuk bikin cover artnya) dia mempertimbangkan karya2 saya untuk dijadikan cover dan artwork dalam album upeti untuk macan asia ini.

Acara-acara
1. Pameran lukisan karya made bayak yang dibuat untuk memvisualkan lagu dan lirik dari geekssmile, ada 9 lagu dan 9 karya lukis utama ditambah beberapa karya yang masi berkaitan dengan tema ini.
2. Live musik dari geekssmile, JRX SID solo akustik, dj Marlowe (deeper shades of wax)  dan two ice queen.
Bulan Februari dipilih adalah karena bulan itu dieksekusinya Datuk Ibrahim Tan Malaka, tepatnya 21 Februari 1949, (ditembak mati oleh Brigade S atas perintah dari Letnan dua Sukatjo, eksekusi yang terjadi selepas Agresi Militer Belanda kedua itu didasari surat perintah Panglima Daerah Militer Brawijaya Soengkono dan Komandan Brigade-nya Letkol Soerahmat. Ia seorang tokoh besar Asia yang oleh bangsanya sendiri di “kecilkan” artinya dalam catatan sejarah bangsa ini, karena gagasan dan perannya dalam partai komunis Indonesia menjadi stigma sendiri dari rezim orde baru yang dengan sengaja menghapuskan jejak pemikiran beliau, bahkan banyak lagi pemikir-pemikir hebat bangsa ini yang dengan sengaja dilupakan bahkan dimusnahkan karya-karyanya oleh rezim yang berkuasa.
Kalau amerika latin bisa “menghidupkan”Che, kenapa kiat tidak Tan malaka? Bukan ingin mengkultuskan figur seseorang, tapi sebagian genersai angkatan saya sendiri yang sama sekali tidak tau tentang sosok intelktual bangsa ini. Dengan “membangkitkan” Tan semoga makin banyak orang tau dengan beliau dan memehami pemikiran dan gagasan beliau. Pun kalau mau hanya gagah-gagahan memakai atribut Tan juga no problemo, idenya adalah semakin terekspos segala macam ikon Tan, semakin banyak orang ingin mengetahuinya. Taruhlah dari sepuluh orang menggunakan atribut Tan, 1 atau2 orang yang serius  akan memahami Tan sudah cukup.

Pameran akan dilaksanakan pada tanggal 19 februari 2011 di Serambi Art Antida, jam 7pm sampai selesai.


No comments: