World Health Organization (WHO) meminta Indonesia untuk memberi perhatian khusus atas terjadinya wabah rabies di Bali. Mereka mendukung Program Pemerintah Provinsi Bali yang akan menuntaskan masalah itu pada 2012.
Perwakilan
WHO untuk Indonesia Stephan Jost menyatakan, dibutuhkan komitmen yang kuat
untuk melakukan hal itu. “Vaksinasi
harus mencapai 80 % populasi anjing dan korban gigitan juga harus segera
mendapat Vaksin Anti rabies (VAR),” ujarnya dalam acara Peringatan Hari Rabies
Dunia di Kuta, Bali.
Kasus
kematian akibat rabies sendiri mencapai 50.000 ribu orang pertahun di
Asia. India menempati tempat tertinggi dimana kasusnya mencapai 20.000 hingga
30.000 orang. Di China rata-rata mencapai 2.500 kematian pertahun, Vietnam
9.000, Filipina 200-300 dan di Indonesia rata-rata 143 pertahunnya.
Asia. India menempati tempat tertinggi dimana kasusnya mencapai 20.000 hingga
30.000 orang. Di China rata-rata mencapai 2.500 kematian pertahun, Vietnam
9.000, Filipina 200-300 dan di Indonesia rata-rata 143 pertahunnya.
Sementara itu Dirjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan
Lingkungan (P2PL) Kementerian Kesehatan Tjandra Yoga Aditama Dari 33 Propinsi
di Indonesia hanya 9 Propinsi saja yang masih berstatus bebas Rabies. Yakni, Bangka Belitung, Kalimantan Barat, DKI
Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, DI Yogyakarta, Nusa Tenggara Barat, Papua dan
Irian Barat. Dari kondisi itu, penuntasan
rabies tetap menjadi target Kementerian Kesehatan.
Untuk penangananan rabies di Bali,
pihaknya telah membentuk 43 rabies center, pelatihan bagi petugas rumah sakit
dan Puskesmas se-Bali, penyediaan VAR bagi manusia sebanyak 27.484 vials. Pihak
Pemprov Bali juga melakukan pengadaan 77.876 vials VAR sementara Kabupaten dan kota di Bali melakukan
pembelian 46.510 vials.
Sementara itu, selama tahun
2007-2009, Kementrian Kesehatan mencatat adanya 87.084 kasus gigitan hewa
penular rabies dimana 63.974 atau 73,46
% kasus ditangani dengan pemberian
Vaksin Anti Rabies (VAR). Adapun jumlah korban rabies yang tewas mencapai 421
orang. Adapun di Bali pada tahun 2010 telah dilaporkan 41.453 kasus gigitan
anjing dimana 37.824 diantaranya mendapat VAR. Jumlah korban mencapai 103
orang.
Gubernur Bali Made Mangku Pastika
menyatakan, Bali sudah habis-habisan memerangi
rabies dengan menggelontorkan dana
hingga Rp 34 milyar. mPihaknya sudah membuat berbagai peraturan untuk
memastikan anjing tidak berkeliaran, divaksinasi serta tidak menjadi sumber
penularan. Sayangnya, hal itu belum
effektif dengan masih jatuhnya korban. “Kami mengharapkan dukungan dan
kerjasama pemerintah pusat maupun kalangan LSM Nasional dan Internasionakl yang
peduli terhadap masalah ini,” ujarnya.
1 comment:
Sudah selayaknya rabies dibali atau pun didunia ini diberantas.Sebab penyakit tersebut sangat lah berbahaya.
BTW, udah bergabung dengan program publisher dari http://negeriads.com? Kalau belum,boleh dicoba bergabung. Gratis. Sudah ada 10.000+ publisher yang bergabung, lho. Daftar tanpa biaya, dan selalu dibayar tepat waktu. Silakan dicoba aja.Keteranganlengkap ada di websitenya, :)
Post a Comment